Pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard
Anda mungkin masih kurang familiar dengan istilah 'Inhuman' atau yang juga biasa disebut dengan 'Nirmanusia'. Wajar, mengingat konsep pemikiran ini masih sangat sedikit dibahas, bahkan oleh para filsuf sekalipun. Hanya saja, seorang filsuf asal Prancis, Jean-Francois Lyotard, secara khusus mengulas konsep pemikiran Inhuman dalam bukunya yang berjudul "The Inhuman: Reflection on Time".
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini filsafatisme akan secara khusus menjelaskan mengenai apa yang disebut dengan Inhuman. Mulai dari pengertian hingga pemikiran dasar yang diusung oleh Lyotard mengenai Inhuman. Tak perlu berlama-lama, simak ulasan berikut ini.
Sebelum melangkah lebih jauh melangkah untuk mengulas pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard, ada baiknya apabila Anda memahami terlebih dahulu mengenai pengertian Inhuman. Mengutip dari situs kamuslengkap.com, Inhuman diartikan dengan beberapa hal. Di antaranya adalah kejam, bengis, melampaui sifat/kemanusiaan, dan daya tahannya melampaui sifat manusia.
Dari pengertian tersebut, secara garis besar inhuman dapat berarti segala hal yang jauh dari sifat humanisme. Di sini, admin menangkap bahwa inhuman diartikan sebagai perbuatan, sifat, karakter, dan apapun yang jauh dari kemanusiaan itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, kata Inhuman memang jarang terdengar. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Inhuman sama dengan nirmanusia. Sekedar informasi, imbuhan 'nir' yang mengawali sebuah kata dimaksudkan untuk menghilangkan sifat-sifat dari kata tersebut. Di sini, nirmanusia berarti hal-hal yang jauh dari sifat manusia.
Setelah memahami tentang pengertian nirmanusia atau inhuman, kini saatnya membahas lebih dalam tentang konsep pemikiran Inhuman menurut Lyotard. Seperti yang dijelaskan di atas, pemikiran Inhuman Lyotard secara khusus dituangkan dalam karyanya yang berjudul "The Inhuman: Reflection on Time". Pada awal karya tersebut, Lyotard membuka dengan pembahasan mengenai humanisme.
Bagi Lyotard, konsep pemikiran humanisme memang tak akan pernah ada habisnya. Dari masa ke masa, akan muncul para pemikir yang akan mengulas tentang humanisme. Salah satu contoh gerakan klasik yang khusus mempersoalkan humanisme adalah Avant-Garde. Ini adalah gerakan yang menyerang tulisan dan bacaan teks, seni, visual, dan arsitektur. Penjelasan Avant Garde akan kami jelaskan lebih detail pada ulasan selanjutnya.
Kembali pada ulasan mengenai Inhuman, dalam hal ini Lyotard memunculkan dua pertanyaan mendasar. Lyotard menyebutkan:
Menurut Lyotard, sebuah permasalahan serius yang harus diselesaikan adalah inhuman yang akan menggeser humanisme. Humanisme yang dimaksud oleh Lyotard adalah sifat kemanusiaan yang memang harus ada pada diri manusia atau kodrat manusia sebagai 'manusia'.
Lyotard mencontohkan bahwa berbagai di dunia seperti perang, konflik, politik, perdebatan filosofis, dan sebagainya akan hilang ketika nanti matahari meledak (kiamat). Sedangkan untuk permasalahan inhuman, akan terus berkembang bahkan saat matahari telah meledak sekalipun. Manusia akan terus mencoba bertahan hidup dengan cara-cara inhuman. Hal ini karena bagi Lyotard, selama 4,5 miliar tahun, umat manusia telah berada dalam cengkraman tentang pentingnya menyelamatkan diri dari takdir.
Sudah dijelaskan di atas mengenai garis besar pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard. Intinya adalah manusia akan terus mencari sebuah alternatif untuk melampaui humanisme, melampaui takdir dan kodrat mereka sebagai manusia.
Saat ini, proses penyusupan Inhumanisme dalam kehidupan manusia menggunakan atau berlindung di bawah naungan perkembangan atau development. Lyotard mengandaikan bahwa segela bentuk perkembangan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan sains akan menyandera jiwa-jiwa manusia dalam sebuah sistem. Hal tersebut dijelaskan Lyotard dengan ungkapan:
Di era postmodern, sebuah sistem muncul demi memperoleh sebuah tujuan, yakni efisiensi dan perkembangan informasi. Jadi bukan hal yang aneh apabila satu negara dan negara yang lain saling berlomba untuk mendapatkan informasi demi mencapai tujuan mereka. Perang yang akan terjadi bukan lagi perang fisik, namun perang yang menggunakan kemajuan informasi.
Manusia akan terus mengabdikan dirinya untuk mengejar informasi sebanyak mungkin dan dengan cepat melupakan informasi yang telah mereka peroleh sebelumnya. Manusia hanya akan berfokus pada informasi yang baru dan menurut mereka lebih menarik untuk dikembangkan. Cepatnya perubahan dan perkembangan informasi yang ada di zaman sekarang, akan menjadikan manusia seolah tak memiliki waktu lagi untuk kembali ke belakang, mengoreksi hal-hal yang seharusnya diperbaiki. Apabila mereka sibuk untuk mengorek informasi yang telah usang, mereka akan kehilangan waktunya dan semakin tertinggal oleh informasi yang baru.
Dalam pemikiran Inhuman Lyotard, sebuah upaya inhuman yang bernuang di bawah nama perkembangan dan eksploitasi hingga saat ini harus terus diwaspadai. Mengapa? Karena sebuah perkembangan khususnya di bidang sains dan teknologi dapat berdiri sendiri, tak membutuhkan satu ideologi apapun. Oleh karena itulah inhuman merupakan sebuah upaya yang harus diwaspadai oleh manusia yang hidup di era post-modern.
Penjelasan mengenai konsep pemikiran Inhuman Lyotard di atas mungkin agak sulit untuk dipahami. Namun di sini kami akan mencoba menarik garis besar dan kesimpulan pada artikel kali ini. Jadi bagi Lyotard, Inhuman merupakan segala hal yang menjauhkan manusia dari humanisme atau kodratnya sendiri.
Dalam hal ini, salah satu contoh yang diberikan oleh Lyotard adalah mengenai perkembangan teknologi dan sains yang mengarah pada kemauan manusia untuk melawan takdir. Dengan teknologi dan sains, manusia akan berusaha untuk selalu hidup, bahkan ketika nantinya matahari meledak dan menghancurkan bumi. Upaya-upaya itulah yang harus dihadapi oleh manusia demi melawan inhuman yang berada di bawah naungan perkembangan.
Demikian penjelasan mengenai pemikiran inhuman Jean Francois Lyotard. Semoga apa yang kami jelaskan pada kesempatan kali ini dapat memberikan manfaat bagi Anda.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini filsafatisme akan secara khusus menjelaskan mengenai apa yang disebut dengan Inhuman. Mulai dari pengertian hingga pemikiran dasar yang diusung oleh Lyotard mengenai Inhuman. Tak perlu berlama-lama, simak ulasan berikut ini.
Pengertian Inhuman
Sebelum melangkah lebih jauh melangkah untuk mengulas pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard, ada baiknya apabila Anda memahami terlebih dahulu mengenai pengertian Inhuman. Mengutip dari situs kamuslengkap.com, Inhuman diartikan dengan beberapa hal. Di antaranya adalah kejam, bengis, melampaui sifat/kemanusiaan, dan daya tahannya melampaui sifat manusia.
Dari pengertian tersebut, secara garis besar inhuman dapat berarti segala hal yang jauh dari sifat humanisme. Di sini, admin menangkap bahwa inhuman diartikan sebagai perbuatan, sifat, karakter, dan apapun yang jauh dari kemanusiaan itu sendiri.
Di Indonesia sendiri, kata Inhuman memang jarang terdengar. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Inhuman sama dengan nirmanusia. Sekedar informasi, imbuhan 'nir' yang mengawali sebuah kata dimaksudkan untuk menghilangkan sifat-sifat dari kata tersebut. Di sini, nirmanusia berarti hal-hal yang jauh dari sifat manusia.
Pemikiran Inhuman Jean Francois Lyotard
Setelah memahami tentang pengertian nirmanusia atau inhuman, kini saatnya membahas lebih dalam tentang konsep pemikiran Inhuman menurut Lyotard. Seperti yang dijelaskan di atas, pemikiran Inhuman Lyotard secara khusus dituangkan dalam karyanya yang berjudul "The Inhuman: Reflection on Time". Pada awal karya tersebut, Lyotard membuka dengan pembahasan mengenai humanisme.
Humanism administers lessons to 'us' in a million ways, often mutually incompatible. Well founded (Apel) and non-founded (Rorty), counterfactual (Habermas, Rawls), and pragmatic (Searle), psychological (Davidson) and ethico-political (the French neo-humanist).Maksudnya adalah humanisme merupakan sebuah hal yang akan selalu muncul dalam kehidupan manusia dan memberikan pelajaran bagi manusia dengan berbagai cara, baik dengan cara yang selaras ataupun yang bertentangan. Hal tersebut dapat dilihat dari pemikiran filsuf seperti Well founded (Apel) and non-founded (Rorty), counterfactual (Habermas, Rawls), and pragmatic (Searle), psychological (Davidson) and ethico-political (neo-humanis Prancis).
Bagi Lyotard, konsep pemikiran humanisme memang tak akan pernah ada habisnya. Dari masa ke masa, akan muncul para pemikir yang akan mengulas tentang humanisme. Salah satu contoh gerakan klasik yang khusus mempersoalkan humanisme adalah Avant-Garde. Ini adalah gerakan yang menyerang tulisan dan bacaan teks, seni, visual, dan arsitektur. Penjelasan Avant Garde akan kami jelaskan lebih detail pada ulasan selanjutnya.
Kembali pada ulasan mengenai Inhuman, dalam hal ini Lyotard memunculkan dua pertanyaan mendasar. Lyotard menyebutkan:
.....what if human beings, in humanism's sense, were in the process of, constrained into, becoming inhuman (that the first part)? And (the second part), what if what is 'proper' to humankind were to be inhabited by the inhuman?"Dua pertanyaan tersebut adalah pertanyaan pokok yang diajukan oleh Lyotard terkait dengan inhumanisme. Kekhawatiran Lyotard tentang tergesernya humanisme tentu bukan hal yang harus disepelekan, karena inhuman adalah 'hantu' atau makhluk asing yang akan terus mencoba menggeser humanisme.
Menurut Lyotard, sebuah permasalahan serius yang harus diselesaikan adalah inhuman yang akan menggeser humanisme. Humanisme yang dimaksud oleh Lyotard adalah sifat kemanusiaan yang memang harus ada pada diri manusia atau kodrat manusia sebagai 'manusia'.
Lyotard mencontohkan bahwa berbagai di dunia seperti perang, konflik, politik, perdebatan filosofis, dan sebagainya akan hilang ketika nanti matahari meledak (kiamat). Sedangkan untuk permasalahan inhuman, akan terus berkembang bahkan saat matahari telah meledak sekalipun. Manusia akan terus mencoba bertahan hidup dengan cara-cara inhuman. Hal ini karena bagi Lyotard, selama 4,5 miliar tahun, umat manusia telah berada dalam cengkraman tentang pentingnya menyelamatkan diri dari takdir.
Penyusupan Inhuman Di Bawah Naungan Development
Sudah dijelaskan di atas mengenai garis besar pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard. Intinya adalah manusia akan terus mencari sebuah alternatif untuk melampaui humanisme, melampaui takdir dan kodrat mereka sebagai manusia.
Saat ini, proses penyusupan Inhumanisme dalam kehidupan manusia menggunakan atau berlindung di bawah naungan perkembangan atau development. Lyotard mengandaikan bahwa segela bentuk perkembangan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan sains akan menyandera jiwa-jiwa manusia dalam sebuah sistem. Hal tersebut dijelaskan Lyotard dengan ungkapan:
The system rather has the consequence of causing the forgetting of what escapes it. But the anguish is that of a mind haunted by a familiar and unknown guest which is agitating it, sending it delirious but also making it think - if one claims to exclude it, if one doesn't give it an outlet one aggravates it. Discontent grows with this civilization, foreclosure along with information.Ungkapan Lyotard tersebut dapat dipahami bahwa segala perkembangan yang terjadi saat ini akan menciptakan sebuah sistem-sistem yang pada akhirnya menyandera jiwa manusia. Kata 'menyandera' dimaksudkan bahwa jiwa manusia akan terbelenggu oleh sebuah sistem tersebut. Hal ini juga pernah terjadi di era di mana kapitalisme menguasai kehidupan masyarakat di era Lyotard. Masyarakat hanya bisa menuruti sistem yang diciptakan oleh para kapitalis untuk mendapatkan keuntungan yang berlebih.
Di era postmodern, sebuah sistem muncul demi memperoleh sebuah tujuan, yakni efisiensi dan perkembangan informasi. Jadi bukan hal yang aneh apabila satu negara dan negara yang lain saling berlomba untuk mendapatkan informasi demi mencapai tujuan mereka. Perang yang akan terjadi bukan lagi perang fisik, namun perang yang menggunakan kemajuan informasi.
Manusia akan terus mengabdikan dirinya untuk mengejar informasi sebanyak mungkin dan dengan cepat melupakan informasi yang telah mereka peroleh sebelumnya. Manusia hanya akan berfokus pada informasi yang baru dan menurut mereka lebih menarik untuk dikembangkan. Cepatnya perubahan dan perkembangan informasi yang ada di zaman sekarang, akan menjadikan manusia seolah tak memiliki waktu lagi untuk kembali ke belakang, mengoreksi hal-hal yang seharusnya diperbaiki. Apabila mereka sibuk untuk mengorek informasi yang telah usang, mereka akan kehilangan waktunya dan semakin tertinggal oleh informasi yang baru.
Dalam pemikiran Inhuman Lyotard, sebuah upaya inhuman yang bernuang di bawah nama perkembangan dan eksploitasi hingga saat ini harus terus diwaspadai. Mengapa? Karena sebuah perkembangan khususnya di bidang sains dan teknologi dapat berdiri sendiri, tak membutuhkan satu ideologi apapun. Oleh karena itulah inhuman merupakan sebuah upaya yang harus diwaspadai oleh manusia yang hidup di era post-modern.
Sebuah Kesimpulan
Penjelasan mengenai konsep pemikiran Inhuman Lyotard di atas mungkin agak sulit untuk dipahami. Namun di sini kami akan mencoba menarik garis besar dan kesimpulan pada artikel kali ini. Jadi bagi Lyotard, Inhuman merupakan segala hal yang menjauhkan manusia dari humanisme atau kodratnya sendiri.
Dalam hal ini, salah satu contoh yang diberikan oleh Lyotard adalah mengenai perkembangan teknologi dan sains yang mengarah pada kemauan manusia untuk melawan takdir. Dengan teknologi dan sains, manusia akan berusaha untuk selalu hidup, bahkan ketika nantinya matahari meledak dan menghancurkan bumi. Upaya-upaya itulah yang harus dihadapi oleh manusia demi melawan inhuman yang berada di bawah naungan perkembangan.
Demikian penjelasan mengenai pemikiran inhuman Jean Francois Lyotard. Semoga apa yang kami jelaskan pada kesempatan kali ini dapat memberikan manfaat bagi Anda.
Belum ada Komentar untuk "Pemikiran Inhuman Jean-Francois Lyotard"
Posting Komentar